Kiat-kiat Memilih
Selamat wayah
kieu sahabat. Terimakasih sudah mengijinkan kata hati kalian agar mampir di
blog ini. Untuk informasi aja dari terakhir saya posting di sini, keadaan
saya masih sama: introvert, baca nggak tahu waktu. Baiklah, kali ini saya mau
coba berbagi tips atau kiat-kiat ketika sahabat dihadapkan pada beberapa
pilihan, dan tentunya pilihan ini sangat menyita perhatian sahabat. Ditambah status
sahabat yang jomblo, wah sangat sia-sia bukan? Baiklah, kita cek tips berikut
ini:
1. Buat skala prioritas
Ini serius,
jika sahabat memiliki banyak pilihan maka ambilah prioritas mana yang
terpenting.
“Dan orang yang paling pantas dihormati dan
dihargai adalah orang yang paling banyak ilmu dan amal ibadahnya. Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa Salam bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya Allah
subhanahu wa ta’ala mengangkat beberapa kaum dengan kitab ini dan merendahkan
yang lain.” [HR. Muslim, Dalam Kitab Shalat orang-orang musafir, bab 47, hadits
no. 817 (Syarh an-Nawawi 3/346 )].”
Jika pilihannya melibatkan orang, maka dahulukan
dengan memenuhi orang tua, sesamamu, anak yang lebih muda darimu baru dirimu
sendiri. Lalu bagaimana jika pilihannya di antara orangta semua, lebih muda
semua, atau pikiranmu semua? Merujuk pada hadits di atas, maka dahulukan
pilihanmu yang berasal dari kalangan berilmu. Siapakah orang yang berilmu? Apakah
dia yang bergelar Sarjana, Master? Apakah dia yang paling gaul? Tidak, orang
yang berilmu adalah dia yang paling paham mengenai qur’an.
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا
فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْاَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ
اَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (رواه البخارى)
“Barangsiapa
yang berharap akan (kebahagiaan) dunia, hendaknya (diraih) dengan ilmu.
Barangsiapa berharap kebahagiaan akhirat hendaknya diraih dengan ilmu, dan
barangsiapa berharap kebahagiaan dari keduanya, hendaknya juga diraih dengan
ilmu”(H.R. Bukhari).
Jika ditarik
benang merahnya, maka orang yang berilmu adalah dia yang stabil kemampuannya
dalam “melihat” dunia dan juga gigih dalam “mengejar” syurga Allah.
2.Pilih yang paling banyak manfaat
Alasan ini adalah yang paling klasik ketika saya ditanya kenapa saya sedikit bicara. Mungkin sahabat juga pernah merasakannya?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ
تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam
seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
3. Pilihlah mana yang membuatmu nyaman
Katanya cinta
dapat tumbuh seiring waktu. Maka nyaman adalah biang kerok dari kedatangan si
cinta. Itulah mengapa juga islam melarang pacaran. Karena untuk menikah, islam
hanya menganjurkan memilih seseorang karena 4 hal:
1.
Paras
2.
Harta
3.
Keturunan
4.
Agama
Sahabat diajurkan
memilih seseorang karena agamanya, tapi boleh juga melihat 3 faktor yang lain
agar dapat menghadirkan si “biang kerok”. Jadi, pacaranlah saat kalian sudah
siap dibuat nyaman (menikah).
Kenapa tidak
memilih sesuatu yang membuatmu bahagia? Kebahagiaan di dunia itu fana, sahabat.
Di dunia berlaku hokum perputaran roda yang kadang di atas dan kadang di bawah.
Jadi untuk apa bahagia kalau tidak nyaman?
4.Libatkan
Allah dalam setiap pilihan
Rasakan setiap
kemungkinan yang ada, dan renungkanlah seberapa dekat Allah hadir saat sahabat
memilih pilihan-pilihan tersebut.
Baiklah,
4 tips di atas semoga dapat membantu sahabat ya. Jangan memilih pilihan yang
benar. Kebenaran manusia itu relatif, kebenaran Allah lah yang mutlak. Pilihlah
dengan bijaksana, semanusia mungkin dan dengan melibatkan Allah tentunya.
Barakallah
fikum. Teh Didi.
Komentar
Posting Komentar