Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Paragraf ini untuk kamu yang belum bisa menemukanku

Saat kau tatap matanya Dia memilih untuk tenggelam dalam pandanganmu yang berlarut Saat dia ingin bertanya Kau kedipkan pandanganmu Mengalihkannya pada satu titik yang lebih indah Daripada seekor semut yang bertabrakkan Dia mengusap jemarinya manis Mengendapkan degup di dadanya Mencoba terlihat santai Tetapi bayanganmu masih menari di dalam benaknya Sedangkan namamu Masih diucap lirih dalam doanya

Begini, saja

Ruangan ini terasa begitu sesak Ada yang ingin meledak Mungkin kepingan rindu Perasaan yang tak pernah tahu jalan keluar Ada yang menetes lembut Mungkin pelampiasan teriakan Ungkapan yang tak pernah tahu harus bagaimana

once, every our met

Hari yang baik Saat aku berhasil mengelabuimu Membuatnya sangat terlihat biasa saja Seharusnya Kamu tahu Entah diberitahu ataupun memilih diam.. Sepoi.. Terus kupandangi wajahmu dari sudut yang tak mampu kau tebak Ku selami jauh kedua bola mata indahmu Dan aksesoris lainnya berupa senyuman Beku.. Hatiku melirih kelu Bolehkah aku tenggelam di antara teduhnya tatapanmu Bolehkah aku berteduh di rindangnya senyummu Bertemu denganmu, tidak lagi menjadi enkripsi hati ini Ahh.. Iya, kamu Bolehkah kamu menyimpan perasaan yang sama juga? Padaku..