hope behind the rain
Bagaimana aku melukiskannya. Sekarang, adalah musim penghujan yang mampu mendinginkan bumi Lampung. Engkau terlihat lebih sering memandangnya di balik tirai jendela. Aku tidak mengerti caranya menenangkanmu. Atau sekedar memulai interaksi denganmu, takut salah, takut tidak benar, taku menyakiti. Tentunya, karena aku menyayangimu. Dua tahun berlalu Hampir setiap detik aku melaluinya bersamamu melewati tenteram bahkan, repot. Tak jarang, memarahiku, menyuruhku pergi namun kemudian engkau memelukku, merasa begitu berat beban hidupmu. Aku tidak pernah menganggapmu lemah. Tapi, Kali ini, Tuhan. Kadang aku berharap diberikan kesempatan terlahir kembali sebagai seseorang yang mampu membaca pikirannya, mengetahui seluk beluk isi hatinya. Aku tidak pernah sekeras ini memandang remeh diriku. Aku paham benar rasanya kesepian, yang sangat membunuhku.. di saat semua orang pergi meninggalkan hidupku, melalaikan satu kebahagiaan dari seseorang sepertiku tapi rasanya aku terlalu melanko