Tetap semangat, sahabat!

Sahabat adalah indikator berupa organisme yang menggambarkan titik refleksi jiwa dari satu individu, penentuan sisi munculnya psikologis yang terlihat sebagai dampak dari faktor lingkungan bermasyarakat. Struktural dan terdefinisi untuk segi kebiasaan dan sikap meskipun tidak dapat terprediksi dalam segi perasaan. Hidup untuk saling mengejutkan antara satu sama lain. ‘Mengejutkan’ yang terdefinisi dalam analogi tujuan kehidupan adalah sebuah reaksi, maka sahabat adalah katalis yang mempercepat pencapaian atau tujuan dari reaksi tersebut yang pada akhirnya tidak akan mengubah satu substansi apapun yang berkaitan dengan akhir reaksi. Sahabat juga merupakan parasit handal yang mempertemukan “titik keabadian dalam semu”. Parasit yang menggeliat mempersatukan diri dengan individu lainnya, mengurung satu hal kokoh yang biasa orang sebut kebersamaan. Akan ada satu hari dimana menyebalkan menjadi tema utama perasaan yang berkecamuk dalam hati, satu kesan yang pasti ditengah keabadian semu yakni, penjelmaan tak ingin bersama lagi. Namun, ada kesimpulan yang terpaksa menjadi paten yaitu tentang keyakinan bahwa diri ini merupakan bagian yang lain dari sosok sahabat. Parasit dan katalis yang sudah tak mungkin terpisah dari sahabat-sahabat anda.

Anda temukan senyum dan kebahagiaan saat berada di antara mereka. Tempat dimana alam bawah sadar anda dapat terungkapkan secara nyata. Keberadaan fisik yang sudah jelas diberi pengakuan, sahabat adalah tempat saat anda tak menyadari apa yang anda lakukan dan hanya mengingat bahwa anda mampu menjadi diri sendiri di antara mereka. Anda menangis dan ungkapkan kata-kata yang sebenarnya secara logika orang normal manapun tak ingin mendengarnya, namun mereka memiliki peranan dan penyadaran diri bahwa anda merupakan bagian darinya sehingga mereka dapat mendengarkan semua keluh kesah anda tanpa melewatkan satu detail kecilpun. Menjadikan cerita anda yang seperti drama sinetron itu didengarkan secara seksama dan bernilai seolah-olah begitu penting. Anda berpendapat jantung anda terikat erat setelah anda merasakan kedekatan yang cukup untuk bisa merasakan apa yang sahabat anda alami tanpa banyak pertanyaan, tanpa banyak penjelasan. Secara murni anda bisa mengenali perubahan-perubahan pada dirinya bahkan perubahan pada sudut kecil di bola matanya yang bisa mengartikan kesedihan, kebahagiaan, kecewa, luka dan lain-lain.

Sampai pada saat anda harus menerima bukti dari sebuah pernyataan “keabadian dalam semu”. Anda berjumpa dengan sebuah titik yang dinamakan perpisahan. Secara paksa anda harus memulai untuk melepaskan keparasitan yang selama ini anda lalui dengannya, anda harus memulai ulang reaksi tanpa katalis. Mungkin perasaan yang berkecamuk dalam hati anda adalah gusar, karena sedih adalah latar belakang perasaan terpasti saat anda harus dipisahkan darinya. Gusar, persamaan reaksi tanpa katalis akan membuat reaksi berlangsung lebih lama, singkatnya anda akan dipertemukan pada hari-hari yang berat tanpa penyemangat. Anda akan dipertemukan dengan hari-hari yang baru dan harus dihadapkan pada satu kalimat yang pasti yaitu “terpisahkan jarak”. Anda mulai berfikir andai tak ada yang memisahkan kebersamaan anda dengan mereka, andai mereka diperkenankan untuk terus berada di lingkungan anda. Namun, anda secara sadar dan paham betul untuk segera terlepas dari kalimat pengandaian itu dan terus melanjutkan hidup.

Satu paragraf sebagai makhluk berperasaan. Ada bagian dari hidup ini yang saya dedikasikan secara utuh untuk anda, sahabat. Makhluk berlabel macam kalian memiliki memori kuat yang tergambar lebih jelas dalam otak yang belum menemukan kegunaannya ini. Saya ingat saat anda tertawa, saat anda menangis, saat anda memulai hari dengan cerita panjang sederhana yang sebenarnya sangat tidak jelas untuk didengar. Perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anda, sekecil mungkin yang saya ingat dengan baik. Menjadikan itu sebuah pesakitan saat saya harus melepas bagian itu dan menghindari kebersamaan ini. Suatu hari, kalian menemukan sedih yang mendalam. Kalian menangis dan tidak menceritakan hal apapun. Disaat yang sama saya tidak mampu menemukan kata yang paling baik untuk mengurangi kesedihan yang anda alami, saya berhenti di ujung akal untuk memberikan kata motivasi. Keterkaitan kita berkurang, anda belajar mengambil jarak untuk mengurangi kesedihan yang ada. Namun, ketahuilah bahwa kesedihan itu akan terkoneksi langsung dengan perasaan ini. Saya menyayangi anda, ini adalah permohonan maaf terakhir jika nanti jarak akan mendeklarasikan ‘dirinya’ sebagai alasan pasti untuk menghapus saya dalam masa depan anda kelak. Saya meminta maaf, sahabat.

Pemberian rasa terimakasih yang mendalam mungkin tak akan terurai lebih baik daripada kata maaf. Anda harus melanjutkan hari sebagai seorang yang dewasa. Disana, anda akan menemukan parasit serta katalis yang berbeda bahkan mungkin, lebih baik. Anda adalah pusat ketegaran bagi saya sebelumnya, tempat refleksi yang tidak simetris namun menghasilkan sebuah pantulan menenangkan seperti nasihat-nasihat, celoteh humor yang bisa membangkitkan senyuman dari penjara sedih. Bersama anda, saya temukan arti kata menyebalkan, mengesalkan, dan beberapa emosi tak beralasan. Disamping kebahagiaan yang tak dapat terungkapkan meski sekadar sebuah kalimat. Selamat melanjutkan pencapaian hidup anda selanjutnya. Sukses menanti anda di puncak usaha yang telah anda lakukan selama ini. Terakhir, berikan saya senyuman terbaik setelah membaca artikel ini.
Selamat tinggal, bukan kata yang tepat untuk sesuatu yang hanya terpisah jarak.

Tetap semangat, sahabat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sharp, Principal, Diffuse dan Fundamental

Sholat Menangis? Lantas?

Tips Cerdas Menghadapi Tudingan Pelakor