Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

About "LELE"

Gua terus berdoa semoga si Lele dapet banyak royalti yang lebih karena dia sering gua bahas di blog gua. Meskipun doa gua yang laen pengen si Lele lupa sama semua hutang gua ke dia. Tolong pembaca aminin doa gua yang ini. Lele dengan nama aslinya Intan Mailele eh Intan Mailani deng, merupakan orang yang tiap harinya gak jelas. Selalu jadi bahan ketawaan temen kampus, agak aneh dan sesama jomblo. Enak banget lah sharing ma dia, nih twitternya @intanmailani95 kalo masalah otak mah ya, euh.. jangan ditanya! Otak doger! Pokoknya jangan sekali-kali bahas doger di depan dia, pasti dia minta di traktir! Keep calm ya guys, kalo masalah wajah, gua kasih jaminan 99,2% kalo doi itu cantik buanget Cuma sisanya 0,8% gua ragu sama ucapan gua yang tadi, hehehe. Kemudian, di lain hal doi juga satu-satunya manusia yang kesisa di bumi buat pengertian sama keautisan gua. Teman seperjuangan penggerak khilafah abiss! Pokoknya kalo semua jari gua ini jempol, gua kasih semua buat doi, karena doi ini T.

dear my best ever friend

Aku Cuma mau kamu tumbuh jadi pribadi tegar, sama seperti yang diharapkan ibumu, ayahmu, atau keluargamu yang lain. Tapi aku harap kamu tetap menjadi dirimu sendiri di hadapanku. Menangislah, jika kamu tak sanggup. Tapi ingatlah, hanya ada dua hal di dunia ini yang boleh kamu rasakan:       1. 1. Bahagia                              2.  Bahagia sekali. Teman, aku tau dia menilaimu yah, menilai sesuatu yang terlihat menjadi kejelekanmu. Tapi tidak banggakah engkau karena kamu dinilai? Kamu diperhatikan? Kamu dipedulikan? Sadarkah teman, kejahatan yang tidak diampuni adalah membiarkan orang lain kesepian. Bukankah dengan ada yang menilaimu artinya kamu dipedulikan? Ada orang yang sengaja membiarkanmu memikirkannya. Aku selalu mengingatkanmu, jangan membenci siapapun! rasakan saja dua hal.. bahagia atau merasa sangat bahagia. Buat sesuatu yang membuatmu menangis menjadi sesuatu yang membahagiakan, jangan buat siapapun masuk dalam hidupmu dan mendominasi pikiranmu kecuali Tuhan

seekor burung bagi awan yang biru

Bagi awan yang biru itu, aku hanyalah burung yang hanya numpang melintas Dalam kamusnya tidak ada “aku” Karena aku tidak seperti melati... Yang mencari tahu siapa bulan.. Atau mawar, yang berusaha terus di dekat matahari Jangankan menemui, aku menjauhinya.. Mungkin aku bagian yang hilang darinya Atau dia menjadi bagian yang dihilangkan dari hidupku sengaja Aku beruntung, Tiada akan yang pernah paham Aku beruntung Aku bukan melati atau mawar Aku beruntung Sangat beruntung Karena awan yang biru tak berpikiran lebih, selain burung Meskipun Hanya seekor Burung yang tersesat

begitu mencekiknya kamu

mencekik dan sangat membunuh merindukanmu seperti barang haram yang sengaja ku konsumsi ya, aku menangis setiap hari hanya berharap kau disini akupun hanya membenamkan kepalaku pada cucuran air mengalir berharap airmataku ikut terbenam bersamanya kelam memang tersenyum apapun itu aku hanya berusaha ikut tersenyum padahal jika dapat kuputar waktu dan menetap disana aku hanya mau saat saat bersamamu